Jumat, 30 September 2011

INVASI LANGKAP (Arenga obtusifolia) DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEANEKARAGAMAN HAYATI DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON, JAWA BARAT1)

http://www.rhinoresourcecenter.com/pdf_files/117/1175862815.pdf


Hutan Langkap merupakan tipe vegetasi yang hutan jarang ditemukan di Malaya. Langkap tidak ditemukan di lokasi lain selain di Semenanjung Ujung Kulon .
Berdasarkan studinya mengenai Landscape Ecology of Ujung Kulon, Hommel (1987) telah mengelompokkan Semenanjung Ujung Kulon menjadi 30 unit ekologi lansekap (termasuk 4 zona transisi) berdasarkan asosiasi vegetasi, beberapa aspek fisiografi (topografi, tanah, dan iklim) .
Hasil perhitungan lndeks Penting dari 25 transek di Media seluruh lokasi contoh menunjukkan bahwa jenis jenis tumbuhan dominan bervariasi, baik untuk tingkat pohon, tiang, pancang, semai, maupun tumbuhan bawah.
Dari seluruh hasil analisis vegetasi di 25 unit contoh dapat diketahui derajat keanekaragaman spesies tumbuhan di TN Ujung Kulon . Indeks Keanekaragaman spesies tumbuhan tersebut berkisar antara 2.08 hingga 3 .42 untuk tingkat pohon, 1 .32 hingga 2.87 untuktingkat tiang,1 .84 hingga 2.90untuk tingkat pancang, 1 .71 hingga 3.21 untuk tingkat semai, dan 1 .05 hingga 3 .36 untuk tumbuhan bawah.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian berdasarkan Autekologi, karena penelitian tersebut mempelajari satu spesies yaitu Arenga obtusifolia di suatu lingkungan yaitu di taman nasional ujung kulon jawa barat.


usya_bio@yahoo.com

KEANEKARAGAMAN SUMBERDAYA FLORA LAHAN RAWA

http://balittra.litbang.deptan.go.id/eksotik/Monograf%20-1.pdf

Dalam Pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1994 disebutkan bahwa keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman diantara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk yang ada di daratan, lautan dan ekosistem akuatik lainnya serta kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragaman tersebut yang mencakup keanekaragaman dalam spesies, antar spesies dan ekosistem. Lahan rawa di Indonesia merupakan salah satu ekosistem yang kaya akan sumberdaya hayati termasuk flora. Luas lahan rawa meliputi areal sekitar 33,4 – 39,4 juta hektar yang tersebar di P. Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan Papua.
Tanaman buah-buahan khas wilayah rawa, antara lain : (1) Kerabat durian liar (Durio  lowianus), dengan sifat unggul resisten terhadap patogen Phytopthora, daging buah tebal, cita rasa enak, dan aroma tidak menyengat; (2) Manggis liar (Garcinia sp), seperti manggis ganal yang mempunyai bentuk dan ukuran buah yang eksotis, daging buah berwarna putih dengan cita rasa yang manis, sedangkan buah mondar mempunyai warna merah cerah menarik, disertai rasa dagingi buah yang asam-manis; (3) Kerabat Srikaya (Anona sp), yang mempunyai ukuran buah lebih besar daripada srikaya biasa; (4) Mangga rawa (Mangifera spp).
            Penelitian ini termasuk dalam penelitian berdasarkan sinekologi, karena penelitian ini membahas tentang sumberdaya flora yang ada di lahan rawa.